Pilihan #part2


Setahun empat bulan usia Zeina ketika itu, aku sangat bersyukur bisa membersamai gadisku tanpa bantuan ART sampai sejauh ini dalam kondisi berjauhan dari sanak saudara, aku bersyukur menjadi orang pertama yang ia lihat ketika membuka mata & sebelum terlelap tidur, aku bersyukur selalu ada ketika ia membutuhkan, aku ada dalam 487 hari kehidupan pertamanya di dunia ini.
***
Namun nyatanya ada rasa yang terpendam dalam dada, sebagai seseorang yang mempunyai karakter ekstrovert dan terbiasa bersosialisasi dengan banyak orang, tinggal di rumah adalah hal yang sangat tak terbayangkan! Meskipun yaa sesekali aku keluar rumah untuk mengikuti kajian & refreshing tipis-tipis 😀
***
Tapi ada rasa yang bisa disebut "kesepian" di relung hati terdalam, merasa tidak seproduktif dulu, tiba-tiba ilmu yang dulu aku pelajari di bangku SMA sampai kuliah terasa menguap begitu saja.

Ketika suami pun asyik dengan kesibukanya sendiri, terlalu lelah hingga pulang ke rumah dipakainya untuk istirahat dan aku terlalu sibuk dengan kerjaan rumah yang tiada habisnya. Hingga sering kali rasa "kesepian" itu berubah menjadi amarah berupa omelan panjang atau tangisan diam yang hanya Allah dan aku lah yang tau.
***
Lantas dengan berbagai pertimbangan, setelah meminta saran dan nasehat dari berbagai pihak, agar 'jiwaku sehat' lagi dan 'keuangan keluarga' kuat, aku memutuskan untuk kembali beraktifitas di luar.

Ibnu Qayyim Al-Jauziyah rahimahullah berkata,
وَنَفْسُكَ إِنْ أَشْغَلَتْهَا بِالحَقِّ وَإِلاَّ اشْتَغَلَتْكَ بِالبَاطِلِ
“Jika dirimu tidak disibukkan dengan hal-hal yang baik, pasti akan disibukkan dengan hal-hal yang batil”

Dengan beraktifitas di luar, kegiatanku mulai teratur, aku disibukkan dengan kegiatan satu ke kegiatan yang lain, tentu salah satunya mengurus keluarga, menambah ilmu & mengupgrade diri menjadi lebih baik. Bertemu dengan banyak orang menjadi self healing yang aku sadari baru baru ini.

Allah berfirman :
 ﻓَﺈِﺫَﺍ ﻓَﺮَﻏْﺖَ ﻓَﺎﻧْﺼَﺐْ
"Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain." (QS. Al-Sharh:7)

Maha benar Allah, terbukti dengan kesibukan satu dan lainnya rasa gundah & galau terobati.
***
Tetapi hidup adalah pilihan, bukan berarti working mom adalah ibu yang hebat yang bisa mengatur segalanya dan bisa pergi kemanapun tanpa sibuk dengan urusan anak dan berkurang lah pahala payahnya merawat keluarga, tidak. Ataupun full time mom hanya sibuk dengan urusan domestik kerumah tanggaan saja, terkesan apek, kumal dan kucel dengan dasternya dan pahala melimpah karena kepayahannya mengurus keluarga, tidak.

Setiap ibu punya caranya tersendiri membagi waktu untuk keluarga, meraup sebanyak-banyaknya pahala dari jalan berbeda dan tidak melupakan dirinya, karena kebahagiaan ibu berdampak pada kebahagiaan keluarga. Maka, berbahagialah dengan pilihanmu. 😊


Comments

Popular Posts