Surat cinta dari teman sehidup sesurga

Assalamu'alaikum cinta,


Dari tempat suci; kiblat umat muslim di dunia, kota dimana bertemunya dua orang yang saling cinta, yaitu nenek moyang kita Adam dan Hawa, kuucapkan salam cinta untukmu belahan jiwaku yang sedang melaksanakan tugas mulia di kota kekasih-Nya.

Semoga dengan untaian kata-kata cinta ini tidak mengurangi hari spesial kita berdua. Salam cinta dari imammu ini semoga bisa menggantikan kehadirannya di sampingmu yang selalu membuat bibirmu tersenyum lebar dan hatinya berbunga-bunga.

Cinta, tak terasa hari spesial kita tepat setahun hari ini, hari dimana janji suci itu terjalin, hari dimana aku harus menanggung amanah besar keluarga kecil kita, bukan saja amanah di dunia yang fana, tetapi amanah untuk dipertanggung jawabkan nanti dihadapan-Nya.

Berat rasanya akan isi janji itu, tetapi karena CINTA dan yakin akan pertolonganNya, lelaki yang jauh dari sempurna ini berusaha dan terus belajar agar menjadi suami yang terbaik buat yang tercintanya.

Istriku tercinta, Suamimu yang terus berusaha memperbaiki diri ini menyadari atas segala kealpaan akan kewajiban sebagai seorang imam. Dan dengan kerendahan hati, imam keluarga kecilmu ini meminta maaf atas segala kekurangan dalam segala hal; nafkah lahir batin, perhatian, pendidikan, perlindungan dan seluruh kewajiban sebagai imam. Mohon maaf atas segala janji yang belum terpenuhi. Mohon maaf atas segala harapan yang imammu belum bisa melaksanakan.

Teman sehidup dan sesurgaku, terima kasih atas penerimaan yang tulus terhadap imammu yang banyak kekurangan ini. Terima kasih telah membuat hidup ini semakin lebih hidup; memotivasi setiap perjalanan yang panjang ini, memberikan bantuan dan saran setiap kerikil diperjalanan, memberikan lampu penerang disetiap kelokan jalan.

Bidadariku, terima kasih atas jiwa khadijah yang tumbuh dihatimu, yang menentramkan imammu ketika harus menanggung amanah besar sebagai imam keluarga. Seperti khadijah yang menentramkan hati kekasih-Nya ketika Beliau menerima wahyu pertama.

Terima kasih juga atas jiwa Hajar, istri Nabi Ibrohim yang ada didalam hatimu, yang mengokohkan hati suamimu ketika harus berpisah negara dalam waktu yang lumayan lama karena tujuan mulia, mencari ilmu-Nya. Seperti Hajar yang mengokohkan hati Nabi Ibrohim ketika Beliau harus meninggalkan istri dan anaknya di lembah gersang, lembah yang sekarang tujuan banyak orang.

Terima kasih banyak istriku tercinta. I love you so much 😍😍😍

Makkah Al-AlMukarramah, 22 agustus 2016
Yang mencintaimu, teman sehidup sesurgamu.

Comments

Popular Posts